Saat kita menyusuri daerah sepanjang jalan menuju mercusuar di pelabuhan Tanjung Mas Semarang, terasa sekali kalau daerah ini mempunyai aktivitas yang cukup tinggi sebagai tempat mencari nafkah bagi penduduk di sekitar kampung nelayan disini. Selain menjajakan perlengkapan memancing dan menyewakan perahu buat para pemancing, masih banyak nelayan yang menjala ikan di sekitar pelabuhan. Menggunakan perahu yang tidak terlalu besar bahkan ada perahu yang tidak bermotor yang hanya menggunakan dayung, mereka menebar jala disekitar pelabuhan dengan pengaharapan akan mendapatkan hasil tangkapan yang lumayan. Pada sisi yang lain kita juga bisa melihat deretan kapal tongkang pengakut kayu dari luar pulau jawa yang sedang berlabuh. Kapal-kapal dengan ukuran yang tidak terlalu besar namun sanggup mengarungi lautan.
Pada sisi jalan selain terlihat warung yang menjajakan berbagai perlengkapan dan umpan untuk memancing ada juga warung makan, tak ketinggalan para pedagang makan keliling mulai dari bakso sampai sate ada disini, bahkan saya sempat menemukan pedagang kacang kulit yang menggunakan becak untuk menjajakan dagangannya :)
Di bibir laut terjajar kapal-kapal yang siap mengantar para penghoby memancing, baik yang akan ke DAM (*tembok penahan gelombang atau ombak agar tidak langsung masuk ke pelabuhan ataupun yang akan “ngampul” istilah memancing di tengah laut. Para pemilik kapal akan dengan senang hati menawarkan kapal mereka kepada anda, sambutan yang ramah dan bersahabat akan menghampiri anda bila ada datang ketempat ini dengan membawa alat pancing. Selain mereka yang akan memancing ke tengah laut baik di DAM atapun ngampul banyak juga pemancing yang melakukan aktivitasnya di pinggir pelabuhan ini, mungkin mereka tidak mengejar target ikan besar, karena ikan di pinggir seperti ini pastilah hanya ikan kecil, kalaupun ada ikan yang besar mungkin ikan itu lagi salah arah :)
Bila anda berkunjung pada hari libur ada juga kapal yang bersedia mangantar anda berkeliling laut, walau tidak sampai jauh tapi lumayan juga buat hiburan sambil menyaksikan pemandangan laut di sore hari, sembari mengajak anak anda atau saudara. Dengan tarif yang tergolong murah karena satu kapal bisa muat sekitar 8 orang, kebetulan saat kami ke sana pelabuhan tidak sedang rame pengunjung jadi kami menyewa kapal hanya untuk bertiga dan ternyata nggak mahal hanya dengan Rp. 40.000 kita sudah bisa keliling laut :)
Dan bila anda beruntung kadang ada anak-anak kampung nelayan yang berenang di laut sambil bermain, bahkan beberapa di antara mereka ada yang dengan berani melakukan lompatan dari atas kapal, tentu saja ini sering menjadi tontonan bagi para penggunjung, tapi sayang sekali kualitas air laut di sekitar pelabuhan sudah terlalu jelek, kotoran dan sampah terlihat banyak sekali, mengapung di pinggir pelabuhan bahkan ada juga tumpahan minyak yang datangnya entah dari mana.
Seandainya kita dan penduduk sekitar mau sedikit lebih peduli dengan lingkungan mungkin hal ini tak akan terjadi, kesadaran kita untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat harus kita lakukan mulai dari sekarang, karena saat kita membuang sampah di sembarang tempat, ternyata tidak hanya berdampak negatif pada lingkungan sekitar kita tapi juga bagi lingkungan yang bukan kita diami, karena sebagian sampah ini terbawa arus air dari sungai yang bermuara kelaut, hal ini akan semakin parah saat musim hujan, karena sampah dari aliran sungai akan terbawa kelaut lebih banyak dan lebih sering.
Pada sisi jalan selain terlihat warung yang menjajakan berbagai perlengkapan dan umpan untuk memancing ada juga warung makan, tak ketinggalan para pedagang makan keliling mulai dari bakso sampai sate ada disini, bahkan saya sempat menemukan pedagang kacang kulit yang menggunakan becak untuk menjajakan dagangannya :)
Di bibir laut terjajar kapal-kapal yang siap mengantar para penghoby memancing, baik yang akan ke DAM (*tembok penahan gelombang atau ombak agar tidak langsung masuk ke pelabuhan ataupun yang akan “ngampul” istilah memancing di tengah laut. Para pemilik kapal akan dengan senang hati menawarkan kapal mereka kepada anda, sambutan yang ramah dan bersahabat akan menghampiri anda bila ada datang ketempat ini dengan membawa alat pancing. Selain mereka yang akan memancing ke tengah laut baik di DAM atapun ngampul banyak juga pemancing yang melakukan aktivitasnya di pinggir pelabuhan ini, mungkin mereka tidak mengejar target ikan besar, karena ikan di pinggir seperti ini pastilah hanya ikan kecil, kalaupun ada ikan yang besar mungkin ikan itu lagi salah arah :)
Dan bila anda beruntung kadang ada anak-anak kampung nelayan yang berenang di laut sambil bermain, bahkan beberapa di antara mereka ada yang dengan berani melakukan lompatan dari atas kapal, tentu saja ini sering menjadi tontonan bagi para penggunjung, tapi sayang sekali kualitas air laut di sekitar pelabuhan sudah terlalu jelek, kotoran dan sampah terlihat banyak sekali, mengapung di pinggir pelabuhan bahkan ada juga tumpahan minyak yang datangnya entah dari mana.
Seandainya kita dan penduduk sekitar mau sedikit lebih peduli dengan lingkungan mungkin hal ini tak akan terjadi, kesadaran kita untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat harus kita lakukan mulai dari sekarang, karena saat kita membuang sampah di sembarang tempat, ternyata tidak hanya berdampak negatif pada lingkungan sekitar kita tapi juga bagi lingkungan yang bukan kita diami, karena sebagian sampah ini terbawa arus air dari sungai yang bermuara kelaut, hal ini akan semakin parah saat musim hujan, karena sampah dari aliran sungai akan terbawa kelaut lebih banyak dan lebih sering.
0 komentar